animasi blog
HALO SOBAT

Senin, 08 September 2014

 BUDIDAYA IKAN JELAWAT

Budidaya ikan jelawat (ragambudidaya) -Merupakan ikan asli Indonesia yang ada dibeberapa sungai di tempat sumatra serta kalimantan. walau pemeliharaan ikan jelawat telah lama dikerjakan tetapi kurang nya ketenaran type ikan ini serta pasokan benih seutuhnya tetap memercayakan hasil penangkapan dari perairan umum yang dikerjakan pada musim hujan. Lihat segi keperluan benih yang tetap memercayakan alam maka penguasaan teknologi pembenihan type ikan ini merupakan usaha yang perlu diaktifkan.

Ikan jelawat tidak setenar ikan lele, ikan mas serta nila. ini lumrah, dikarenakan ikan ini tidak ditemukan di tiap-tiap tempat, atau cuma di tempat asalnya, yakni sumatra, terlebih jambi serta tempat sekitarnya, dan kalimantan. budidaya ikan jelawat butuh dikembangkan. dikarenakan ikan yang bernama latin leptobarbus hoevenii ini juga terus dicari orang, terlebih orang-orang yang dulu rasakan dagingnya.

Tetapi, ikan jelawat amat popular di malaysia sebagai ikan hias. sesaat ikan yang telah besar dipakai sebagai ikan mengonsumsi. ikan ini berbentuk omnivore yang condong herbivore. untuk budidaya ikan jelawat, pakannya bisa berbentuk pelet serta sedikit sayuran layaknya selada air atau bayam.


Sekilas perihal budidaya ikan jelawat :
Penyuntikan pada induk betina dikerjakan 2 x, yakni 0, 3 ml/kg serta 0, 6 ml/kg dengan interval waktu lebih kurang 7 jam. telur yang dihasilkan cukup banyak, bisa meraih 100. 000 butir untuk tiap-tiap induk seberat , 5 kg. aduk merata telur serta sperma gunakan bulu ayam atau kuas halus. supaya seluruh telur bisa terbuahi dengan sperma, baiknya perbandingan jantan serta betina 3 : 2. setelah itu, bersihkan telur tersebut dengan air bersih. telur yang telah bersih siap untuk ditetaskan.

Penetasan telur dikerjakan dalam wadah penetasan berupa yang corong dibikin dari kain atau bahan halus. wadah ini ditempatkan dalam bak penetasan. air dapat dialirkan dari tetas corong sepanjang telur ditetaskan. telur yang mengumpul sukar atau tak lagi menetas. penggantian air bisa dikerjakan dengan langkah penyifonan dengan hati-hati. jumlah air yang diganti cukup setengahnya saja. pembesaran jelawat bisa dikerjakan dalam kolam sesudah berusia 30 hari.

Pematangan gonad
Induk dipelihara dalam kolam spesial berukuran 500-700 m2 penebaran 0, 1-0, 25 kg/m2
Sepanjang pemeliharaan, induk ikan dibi pakan pelet dengan kandungan protein 25-28%
Pakan diberikan sejumlah 3 persen dari berat badan dengan frekwensi 2-3 /hari
Tak hanya pelet diberikan juga pakan berbentuk hijauan layaknya daun singkong secukupnya
Lama pemeliharaan induk kurang lebih 8 bulan
Induk yang siap pijah didapatkan dengan langkah seleksi

Pemijahan
Pemijahan jelawat bisa dikerjakan scara alami serta buatan. dalam paket teknologi ini dikerjakan pemijahan buatan.
Induk terseleksi butuh diberok sepanjang 1 hari
Penyuntikan hormon hcg serta kelenjar hipofisa pada induk betina dikerjakan 2 kali
Penyuntikan i ( pi ) : dosis kelenjar hipofisa ditambah 200 iu hcg per induk betina
Penyuntikan ii ( pii ) : 2 dosis kelenjar hipofisa ditambah 300 iu per induk betina
Selang waktu pada pi serta pii, 5-6 jam
Ovulasi berlangsung pada 10-1 jam dari pi
Telur serta sperma dikeluarkan dengan langkah diurut
Pembuahan telur dikerjakan dengan mencampurkan sperma serta telur di baskom plastik
Bila telur sudah mengembang siap untuk disimpan dalam wadah penetasan

Penetasan
Kepadatan  tebar 400-500 butir telur per liter
Sepanjang penetasan air mesti dijaga kualitasnya (ph : 7, temp :25-28 derajat celc )
Pada suhu air 25-28 derajat celcius telur dapat menetas 18-4 jam setekah pembuahan
Pemeliharaan larva
Larva dipelihara segera di tempat penetasan telur
Cangkang serta telur yang tidak menetas dibersihkan dengan penyiponan
Hari ke 3 larva diberikan pakan naupil artemia ( yang baru menetas ) secukupnya
Pemberian pakan 3 kali 1 hari ( pagi, siang, sore )
Hari ke 7 sesudah menetas benih ikan siap untuk didederkan di kolam

Pendederan
Persiapan kolam meliputi pengeringan 2-3 hari, perbaikan pematang, pembuatan saluran sedang         ( kamalir ) serta pemupukan dengan pupuk kandung sejumlah 500-700 gr per m2. kolam diisi air sampai ketinggian 80-100 cm.
Pada saluran pemasukan dipasang saringan berbentuk hapa halus untuk hindari masuknya ikan liar
Benih ditebarkan 3 hari sesudah pengisian air kolam dengan padat penebaran 100-150 ekor/m2
Benih ikan diberi pakan berbentuk tepung hancuran pelet dengan dosis 10-20 persen /hari yang memiliki kandungan kurang lebih 25% protein
Lama pemeliharaan 2-3 minggu
Benih yang dihasilkan ukuran 2-3 cm serta siap untuk pendederan lanjutan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar